Hi readers^^, nama gue Recka Widiaswara Sunarto. Sapa aja Rara yah^^ wkwk!
Mau bagi-bagi info nih!
Kali
ini gue mau ngdeskripsiin grup band asal AguraHills, U.S.A beraliran Nu
Metal, yang terkenal sama penyanyi yang suka ngscream hebat-hebatan
plus bernada *ea!!!!* dan rappernya yang terkenal tercepat ke lima di
dunia^^v
Yap!
Betul banget!
Kali ini gue mau ngbahas Linkin Park nih.
Linkin Park adalah grup band
beraliran nu metal yang berasal dari Aguora Hills, California, di U.S.A Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain
Xero, Hybrid Theory, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama
“Linkin Park” sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los
Angeles, Lincoln Park.
Nama itu sendiri di usulkan oleh Chester Bennington (Vokalis) yang termasuk personil yang terakhir bergabung di LP.
Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis
Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia
keluar dari Linkin Park – saat itu menggunakan nama Hybrid Theory –
untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias
“Phoenix” juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti
tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personil lainnya –
Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan
di
Linkin Park sejak awal pembentukannya.
Telah merilis 3
album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, dan Minutes to Midnight.
Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision
Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam mempopulerkan
lagu-lagunya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan
What I’ve Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual
sebanyak 50 juta keping.
Awal mula
Awal pembentukan Linkin Park
yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di
kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain
untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon
(drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob
bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave “Phoenix” Farrell (bassis Linkin Park) yang
merupakan
teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di
Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin
Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave
sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty
Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu
diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai
sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero
sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid
Theory. Lalu, Hybrid Theory menandatangani kontrak dengan perusahaan
rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang
bertajuk Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping
Sekali
lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip
dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap
band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park.
Nama itu diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln
Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya
menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web
linkinpark.com
Hybrid Theory.
Linkin Park meluncurkan album
pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel
pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel
Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi
populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu
merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High
Voltage dan My December (lagu).
Linkin Park lalu merilis album
aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih
kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya,
Pts.Of.Athrty,tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup
terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat
bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It’s
Goin’ Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama
Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama
Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora
Tanggal
25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama
tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani.
Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta
kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside,
Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan banyak
penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori “Video Rock Terbaik”
untuk lagu “Somewhere I Belong” dan “Penghargaan Pilihan Pemirsa”
(Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain
yaitu “Penghargaan Musik Radio 2004″, “Penghargaan Artis Tahun Ini” dan
“Penghargaan Lagu Tahun Ini” melalui lagu “Numb”. Mesikpun album Meteora
tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di
Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan Projekt
Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu,
Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, “Live In
Texas”, yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.
Proyek sampingan
Atas
permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album
“Collision Course”. Materi album ini adalah remix dari sebagian
lagu-lagu Linkin Park dalam album “Hybrid Theory” dan “Meteora” serta
lagu-lagu Jay Z dalam album “Blueprint” serta “The Black Album”. Album
tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore
yang mendapat penghargaan Grammy kategori “Lagu Rap Terbaik” dan
“Kolaborasi Terbaik”.
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan
konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004
dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu
mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu,
Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album “The Rising Tied”.
Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan
yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise. Lalu, Linkin Park
pergi ke Jepang tahun 2006 untuk mengikuti festival musik populer di
Jepang, yaitu Summer Sonic.
Minutes to Midnight
Pada tahun
2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu
“Minutes To Midnight”. Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering
tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa
album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin
Park, mereka menamai album barunya “Minutes To Midnight” (menit-menit
menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat
menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak 100 lagu demo
telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak
heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To
Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album
ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak
625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007).
Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin,
mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, “What I’ve Done”, sudah
mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight
juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007,
Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu “Bleed It Out”. Dan, pada
bulan Oktober, Linkin Park akan merilis singel “Shadow of the Day”.
Lagu
“No Roads Left” bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes.
Sementara lagu “Qwerty” bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park
Underground v6.0.
Aliran
Pada awal pembentukannya, Linkin Park
beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe
Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada
album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu
metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin
Park juga menambahkan unsur elektronika.
Pada album Minutes To
Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi
unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park
menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen
mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album
sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.
Teknis
Linkin
Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain
itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang
Chester berteriak dalam beberapa lagu.
Lagi-lagi, perubahan terjadi
di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari
Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held
High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin
Park juga bermain lebih lembut.
Linkin Park Underground
Ini
adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001. Jika
bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise
khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, dan album mini
(EP).
Anggota
Anggota Sekarang
1. Chester Bennington – vokal
2. Rob Bourdon – drum
3. Brad Delson – gitar
4. Dave “Phoenix” Farrell – bass
5. Joseph Hahn – turntable, sampling
6. Mike Shinoda – backing vocal, sampling, rap, keyboard, gitar
Mantan Anggota
1. Mark Wakefield – Vokal
2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)
Diskografi
1. Xero Sampler Tape
2. Hybrid Theory EP
3. Hybrid Theory - 24 Oktober 2000
4. Reanimation
5. Meteora - 25 Maret 2003
6. Live In Texas
7. Collision Course
8. Minutes to Midnight - 14 Mei 2007
Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park
1. Fort Minor - Proyek sampingan Mike Shinoda
2. Dead By Sunrise - Proyek sampingan Chester Bennington
3. Hybrid Theory - Nama lama Linkin Park
4. Xero - Nama lama Linkin Park
5. Tasty Snax - Band lama Dave “Phoenix” Farrell
6. Grey Daze - Band lama Chester Bennington
Tidak ada komentar:
Posting Komentar